Andalasnews.com Jakarta – Gelombang protes belum reda, korban jiwa terus berjatuhan, namun Presiden Prabowo Subianto justru muncul gagah di Beijing menghadiri parade militer, Rabu (3/9/2025). Kehadiran Prabowo yang berdiri sejajar dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Lapangan Tiananmen sontak memicu ledakan amarah baru di dalam negeri.
Publik menilai langkah ini sebagai bentuk “pengabaian” terhadap penderitaan rakyat. Bagaimana tidak, ketika gas air mata masih menyesakkan jalan-jalan Bandung dan Jakarta, Presiden justru tersenyum di atas podium parade militer asing.
Kementerian Sekretaris Negara berdalih kunjungan ini merupakan undangan resmi Xi Jinping dan telah dijadwalkan lama. “Presiden akan segera kembali, ini hanya kunjungan singkat,” ujar Mensesneg, dikutip dari CNBC Indonesia.
Namun alasan itu tak mampu meredam kritik. Di media sosial, tagar #ResetIndonesia dan #AllEyesOnBandung meroket. Netizen meluapkan kekecewaan:
- “Indonesia terbakar, presidennya selfie di Beijing.”
- “Xi Jinping senang, rakyat Indonesia sengsara.”
- “Bisa hadir di parade asing, tapi tak hadir di tengah rakyat yang berduka.”
Pengamat internasional menilai langkah Prabowo sebagai blunder politik. “Secara diplomatik, mungkin penting. Tapi timing-nya fatal. Dia meninggalkan kesan abai dan tidak peka terhadap rakyat sendiri,” ujar seorang analis kepada South China Morning Post.
Kunjungan ini memang menegaskan kedekatan Indonesia dengan Tiongkok, namun bagi rakyat di rumah, gambaran Prabowo berdiri gagah bersama Xi, Putin, dan Kim di Tiananmen akan sulit dilupakan—bukan sebagai kebanggaan, melainkan luka politik yang kian menganga.
Redaksi Andalasnews.com
