PADANG PARIAMAN, Andalasnews com Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan segera merealisasikan program pemberian seragam sekolah gratis bagi seluruh siswa baru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di bawah kewenangan pemerintah daerah.
Program ini diperuntukkan khusus bagi siswa kelas 1 SD dan kelas 7 SMP tahun ajaran 2025/2026, dan tidak mencakup satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun sekolah berbasis Islam Terpadu (IT).
Satu Stel Seragam untuk Setiap Siswa Baru
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Dedi Spendri, saat ditemui di ruang kerjanya 17 Juli 2025 menyampaikan bahwa setiap siswa baru akan menerima satu stel seragam sekolah.
“Karena ini bentuk hibah dari pemerintah daerah, maka pendistribusiannya harus benar-benar akurat dan tepat sasaran. Oleh karena itu, data siswa penerima wajib lengkap, by name by address,” ujar Dedi.
Sekolah Wajib Serahkan Data Detail Siswa
Dedi menegaskan bahwa seluruh sekolah dasar dan menengah pertama di bawah kewenangan Kabupaten wajib melaporkan jumlah siswa baru, baik laki-laki maupun perempuan, beserta ukuran baju masing-masing.
“Data ini sangat penting untuk memastikan pengadaan seragam sesuai kebutuhan riil, tidak asal-asalan. Kami minta kepala sekolah segera menyampaikan data siswa baru ke dinas sesegera mungkin,” tegasnya.
Dinas Minta Sekolah Tidak Memaksa Siswa Gunakan Seragam
Menanggapi beberapa keluhan orang tua siswa terkait keterlambatan pengadaan seragam di awal tahun ajaran, Dedi mengimbau pihak sekolah agar tidak memaksa siswa menggunakan seragam sebelum bantuan dari pemerintah terealisasi.
“Kami memahami kondisi di lapangan. Jadi, bagi siswa yang belum memiliki seragam, diperbolehkan mengenakan pakaian lain sementara waktu. Tidak perlu dipaksakan,” jelasnya.
Komitmen Pemkab untuk Pendidikan yang Inklusif dan Merata
Program seragam gratis ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam mendukung pemerataan akses pendidikan dan meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya dalam masa transisi awal tahun ajaran.
“Kami berharap program ini menjadi motivasi bagi siswa baru untuk lebih semangat belajar, dan sekaligus meringankan beban orang tua siswa,” tutur Dedi Spendri
Salah satu masyarakat berharap ini bukan sekedar wacana tapi bisa diwujudkan secara nyata kata masyarakat tersebut yang tidak mau disebut kan namanya
Editor J.F.T
