Ketua IK LIMKOS Angkat Bicara Soal Polemik Budaya di Padang Pariaman: Serukan Kedamaian dan Jangan Terprovokasi

Foto: istimewa
Foto: istimewa

JAKARTA, Andalasnews.com — Andalasnews.com | Polemik yang mencuat pasca pembatalan kegiatan Pekan Budaya Nagari (PKD) di Katapiang, Kabupaten Padang Pariaman, terus memanas dan menyedot perhatian publik, terutama masyarakat Minang di rantau. Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Keluarga Limkos (IK LIMKOS) DKI Jakarta, Ismet Jaya Piliang, angkat bicara dan mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri serta tidak terprovokasi oleh oknum yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi.

“Saya menghimbau kepada semua pihak agar menjaga emosi dan tidak terpancing oleh provokasi yang bisa merusak nama baik Padang Pariaman. Kita harus cermat melihat situasi dan tidak memberi ruang bagi mereka yang mencari panggung dari kegaduhan ini,” ujar Ismet dalam keterangannya kepada Andalasnews, Selasa (16/7).

Ia menilai bahwa dinamika yang terjadi antara tokoh adat Rajo Sampono dan Bupati Padang Pariaman Jhon Kennedy Aziz, harus disikapi secara dewasa. Menurutnya, hubungan antara keduanya ibarat ayah dan anak, yang tentu dalam kehidupan sosial tak akan luput dari perbedaan pendapat.

“Adanya perbedaan pandangan itu hal yang lumrah dalam kehidupan bermasyarakat. Mengenai pembatalan PKD, tentu ada pertimbangan tertentu. Bisa saja terjadi miskomunikasi antara dinas terkait dan pak bupati. Namun yang pasti, kita jangan langsung menyalahkan pihak tertentu,” tuturnya.

Sebagai tokoh masyarakat perantauan dan anak Nagari Padang Pariaman, Ismet menyayangkan bahwa yang menjadi korban dari polemik ini adalah para niniak mamak dan masyarakat Nagari Katapiang secara umum. Ia mengajak semua pihak kembali kepada prinsip-prinsip kearifan lokal Minangkabau dalam menyelesaikan masalah.

“Ibarat pepatah Minang, ‘Tak ado gading nan indak retak’. Kalau kita hendak mencabut rambut di dalam tepung, maka tepungnya jangan sampai berserak dan rambutnya jangan sampai putus. Butuh kehati-hatian dan kebijaksanaan,” kata Ismet, menyitir pepatah adat.

Lebih lanjut, Ismet menyerukan agar masyarakat, khususnya yang aktif di media sosial, menghentikan segala bentuk unggahan yang berbau provokatif karena dapat memperkeruh suasana dan merusak iklim sosial yang telah terbangun selama ini.

“Taluak paku, kacang balimbiang. Tampuruang lenggang lenggok, anak dipangku kamanakan dibimbing. Kita harus menjaga keseimbangan dan jangan sampai nagari kita binasa karena konflik internal yang sebenarnya bisa diselesaikan secara adat,” lanjutnya.

Sebagai penutup, Ismet berharap adanya titik temu antara para niniak mamak Nagari Katapiang dengan pihak pemerintah daerah, khususnya Bupati Jhon Kennedy Aziz.

“Ambo yakin Mak Datuak Rajo Sampono adalah sosok yang lapang dada dan berjiwa pemimpin. Begitu pula Pak Bupati, tentu beliau bisa bersikap arif dan bijaksana demi keutuhan dan kedamaian masyarakat Padang Pariaman,” tegasnya.

Ismet pun menegaskan bahwa IK LIMKOS DKI Jakarta siap menjadi jembatan komunikasi dan perdamaian jika dibutuhkan.

 

 

Penulis: J.F.T

Editor: Redaksi Andalasnews

Andalasnews.com – Suara Rantau, Suara Rakyat

1849 Dilihat
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Kabar Daerah
Terpopuler
Pengunjung