Jakarta 30-07-2025 Andalasnews Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap lebih dari separuh perusahaan di Indonesia telah melakukan pengurangan tenaga kerja dan menghentikan rekrutmen baru akibat tekanan geopolitik global. Situasi ini diperparah oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja nasional yang tercatat hanya USD 23,57 ribu per pekerja, lebih rendah dari rata-rata ASEAN sebesar USD 24,27 ribu. Transformasi industri ke arah digitalisasi juga belum diimbangi oleh peningkatan keterampilan pekerja, membuat pasar kerja semakin tertekan.
Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 42.385 pekerja terkena PHK sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka tertinggi terjadi pada Februari dengan 17.796 kasus, dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus PHK terbanyak yakni 10.995 pekerja. Meski tren sempat menurun di Juni menjadi 1.609 kasus, ancaman PHK lanjutan tetap nyata, terutama di tengah tekanan biaya energi, bahan baku, nilai tukar, serta logistik yang tak efisien.
Admin : Andalasnews
Editor: J








