Jakarta 31-07-2025 Andalasnews Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2025 mengungkap bahwa sebagian besar pengeluaran masyarakat miskin di Indonesia tersedot untuk konsumsi beras, rokok filter, dan kopi sachet. Ketiga komoditas ini menjadi penyumbang terbesar garis kemiskinan, terutama di wilayah perkotaan. Rokok filter menyumbang hingga 10,72% terhadap garis kemiskinan kota, melebihi pengeluaran untuk kebutuhan gizi lain yang lebih esensial. Artinya, uang warga miskin lebih banyak habis untuk konsumsi rutin harian yang rendah nilai tambah ekonominya.
Selain tiga kebutuhan utama tersebut, telur ayam ras dan mi instan juga masuk dalam daftar komoditas yang paling banyak dikonsumsi kelompok miskin. Telur ayam menempati peringkat keempat dan mi instan peringkat ketujuh. Meski dua komoditas ini tergolong lebih bergizi dan praktis, tingginya konsumsi mi instan menunjukkan ketergantungan masyarakat pada makanan cepat saji murah yang tidak selalu memenuhi standar gizi seimbang.
Polanya menunjukkan bahwa masyarakat miskin masih terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak produktif: belanja harian dipenuhi oleh kebutuhan pokok karbohidrat dan zat adiktif seperti rokok dan kopi, sementara alokasi untuk pendidikan, kesehatan, dan nutrisi jangka panjang sangat terbatas. Ini memperkuat urgensi perlunya intervensi kebijakan; baik berupa edukasi konsumsi maupun perlindungan sosial; untuk memutus rantai kemiskinan struktural yang didorong oleh pola konsumsi kurang sehat dan kurang produktif.
Admin : Andalasnews
Editor : J








