TERTUTUPNYA RUANG DIALOG, NINIAK MAMAK KATAPIANG TEGASKAN LANJUTKAN WACANA PEMEKARAN WILAYAH PARIAMAN SELATAN

IMG-20250727-WA0000

Pariaman, Andalasnews.com – Suasana tegang mewarnai Musyawarah Besar Niniak Mamak dan tokoh masyarakat se-Katapiang yang digelar di Hotel Minang Jaya, Sabtu (26/7). Dalam forum yang dihadiri para tokoh adat dan masyarakat dari empat kecamatan, yakni Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuk Toboh Gadang, dan Ulakan Tapakis, wacana pemekaran wilayah Kabupaten Pariaman Selatan kembali mencuat dengan dukungan penuh dari para niniak mamak.

Dalam pidatonya yang berapi-api, Rk Rajo Sampono, salah satu tokoh terkemuka, menegaskan bahwa langkah untuk memperjuangkan pemekaran wilayah tidak dapat ditawar lagi.

“Kau yang memulai, kau juga yang akan mengakhiri,” tegas Rajo Sampono yang disambut tepuk tangan hadirin. “Kami jangan dipermalukan. Kami para niniak mamak tidak akan pernah tunduk kepada orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.”

Menurutnya, pemimpin daerah harus konsisten dengan janji-janji yang diucapkan kepada masyarakat. Rajo Sampono menyoroti pembatalan pelaksanaan Pekan Budaya Daerah yang sebelumnya telah dijanjikan oleh bupati dengan alasan efisiensi anggaran.

“Pak Bupati sendiri yang berjanji akan melaksanakan Pekan Budaya Daerah, namun dengan seenaknya dibatalkan. Alasan efisiensi anggaran itu tidak bisa kami terima. Pemimpin seperti ini tidak akan mampu memajukan daerahnya. Pepatah mengatakan ‘sia manyuruak sia bungkuak, sia malompek sia patah’,” ucapnya dengan nada kecewa.

Rajo Sampono menambahkan, para niniak mamak bersikap tegas terhadap janji yang diingkari. “Apapun resikonya, tabujue lalu tabulintang patah. Kami tidak mengharapkan ini terjadi, namun sampai saat ini tidak ada respon yang jelas dari pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Wilayah Strategis dan Potensi Besar

Wacana pemekaran Kabupaten Pariaman Selatan diyakini akan memberikan banyak keuntungan, terutama karena posisi geografis yang strategis dan keberadaan fasilitas penunjang seperti bandara, pusat industri, dan sarana publik yang memadai. Dari segi kependudukan, empat kecamatan yang direncanakan masuk dalam pemekaran ini memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, di antaranya:

– Kecamatan Lubuk Alung: 28.624 jiwa

– Kecamatan Sintuk Toboh Gadang: 11.386 jiwa

– Kecamatan Ulakan Tapakis: 11.802 jiwa

Kecamatan Batang Anai: jumlah penduduk terbesar dengan luas wilayah mencapai 180,39 kilometer persegi.

Kecamatan Batang Anai sendiri memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Berada pada koordinat 0.50’30” Lintang Selatan dan 100.27’00” Bujur Timur, kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Alung di utara, Kota Padang di selatan, Samudera Indonesia dan Kecamatan Ulakan Tapakis di barat, serta Kabupaten Solok di timur.

Kekecewaan Tokoh Adat terhadap DPRD

Dalam sela-sela acara musyawarah tersebut, awak media Andalasnews berkesempatan mewawancarai Mak Emil Syah Sampono Rajo Panyinggahan, salah seorang tokoh adat yang hadir. Dengan nada kecewa, ia mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk membuka ruang dialog, termasuk mendatangi DPRD setempat.

“Kami sudah menyambangi DPRD dan diterima langsung oleh ketua dan wakil lengkap. Saat itu mereka mengatakan akan mencarikan solusi terhadap permasalahan ini. Namun sampai saat ini tidak ada kabar berita. Seolah-olah kami tidak dianggap sebagai masyarakat Padang Pariaman,” tegas Emil Syah Sampono Rajo Panyinggahan.

Kekecewaan itu membuat para niniak mamak sepakat untuk melanjutkan musyawarah besar dan memperkuat komitmen mendukung pemekaran wilayah Kabupaten Pariaman Selatan.

“Kami bukan menantang, tetapi kami ingin hak-hak kami diperhatikan. Ruang dialog yang seharusnya terbuka justru tertutup rapat. Ini membuat kami semakin yakin bahwa pemekaran adalah jalan terbaik untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan anak kemenakan kami,” ujarnya.

Suara Masyarakat yang Menguat

Beberapa masyarakat yang hadir dalam acara itu juga menyampaikan pendapat senada. Mereka meyakini bahwa pemekaran wilayah akan membawa kemajuan karena memungkinkan pemerataan pembangunan yang lebih cepat dan efektif. Dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi sumber daya yang melimpah, Pariaman Selatan diyakini dapat berdiri sendiri sebagai kabupaten baru.

Musyawarah besar yang diinisiasi oleh para niniak mamak ini menjadi penegasan bahwa aspirasi pemekaran wilayah bukan sekadar wacana, melainkan tuntutan yang lahir dari kekecewaan mendalam terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Forum ini juga menghasilkan komitmen bersama untuk terus melanjutkan langkah-langkah strategis demi terwujudnya Kabupaten Pariaman Selatan.

 

 

(JFR)

2210 Dilihat
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Kabar Daerah
Terpopuler
Pengunjung