SAATNYA PELATIH LOKAL PIMPIN GARUDA — BUKAN SEKADAR TUKANG TAKTIK IMPOR

Foto: Bernardo Tavares PSM Makassar, dan Indra Sjafri
Foto: Bernardo Tavares PSM Makassar, dan Indra Sjafri

Ranah Bola – Andalasnews.com, Kegagalan Timnas Indonesia menembus babak kualifikasi Asia menuju Piala Dunia 2026 menjadi tamparan keras bagi dunia sepak bola nasional. Harapan besar yang sempat membuncah, harus pupus di fase keempat. Tapi ini bukan akhir — justru saatnya memulai babak baru dengan cara yang lebih berdaulat dan berakar pada kekuatan sendiri.

Agenda besar sudah menanti: Sea Games Thailand 2025, Piala AFF 2026, hingga Piala Asia 2027. Pertanyaannya, apakah Indonesia akan terus bergantung pada pelatih asing setiap kali kalah, atau mulai menumbuhkan kepercayaan pada pelatih lokal yang paham denyut nadi sepak bola negeri sendiri?

Jika Patrick Kluivert dan jajaran kepelatihan enggan melanjutkan kontrak, maka kini waktu yang tepat bagi PSSI dan Kemenpora untuk berani berpaling ke dalam negeri. Ada dua sosok kuat yang layak dipertimbangkan — Bernardo Tavares, arsitek tangguh PSM Makassar, dan Indra Sjafri, pelatih yang telah membuktikan diri membawa Timnas U-19 juara AFF 2013 dan 2024.

Mereka bukan hanya tahu strategi, tapi juga memahami watak, kultur, dan karakter pemain Indonesia. Mereka melihat bakat bukan dari laporan statistik, tapi dari debu lapangan, dari peluh para pemain lokal yang tumbuh dari kompetisi domestik.

Kini, sudah waktunya birokrat olahraga sadar — bahwa sepak bola Indonesia tidak butuh pelatih yang hanya datang, dibayar mahal, lalu pergi tanpa meninggalkan warisan pembinaan. Yang dibutuhkan adalah pemimpin sepak bola sejati, yang mau hidup dan tumbuh bersama sistem liga nasional.

Naturalisasi boleh jadi jalan cepat, tapi bukan jaminan jangka panjang. Ketika mimpi Piala Dunia gagal, inilah momentum untuk kembali menanam dari akar — membina, mempercayai, dan mengangkat potensi anak bangsa sendiri.

Beri tempat bagi pelatih lokal. Beri panggung bagi harga diri nasional.
Karena Garuda tidak akan pernah terbang tinggi kalau sayapnya terus dipinjamkan pada orang lain.

Saatnya bangkit, saatnya percaya pada pelatih dari tanah sendiri.
Ayo Garuda, terbanglah tinggi!

Editor: JFT

109 Dilihat
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Kabar Daerah
Terpopuler
Pengunjung