Jakarta Andalasnews com – Polemik mengenai riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat setelah mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengklaim bahwa UTS Insearch di Sydney, tempat Gibran menempuh pendidikan, bukanlah sekolah formal, melainkan lembaga persiapan untuk masuk ke jenjang S1.
Said Didu menyatakan bahwa anaknya, yang merupakan alumni S2 dari University of Technology Sydney (UTS), menjelaskan bahwa UTS Insearch berfungsi sebagai semacam bimbingan belajar untuk memasuki program S1 di UTS.
Pernyataan ini mengundang sorotan publik, terutama setelah beredarnya surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tertanggal 6 Agustus 2019, yang menyatakan bahwa Gibran telah menyelesaikan pendidikan Grade 12 di UTS Insearch dan dianggap memiliki pengetahuan setara dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.
Said Didu mempertanyakan keabsahan surat tersebut, mengingat UTS Insearch bukanlah lembaga pendidikan formal setingkat SMA atau SMK.
Polemik ini semakin memanas dengan adanya gugatan terhadap Gibran terkait keabsahan ijazah SMA-nya saat mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2024. Gugatan tersebut mencakup tuntutan ganti rugi sebesar Rp 125 triliun, yang dianggap sebagai dampak dari dugaan penyalahgunaan sistem pendidikan dalam proses pencalonan.
ADMIN / ANDALASNEWS
