Jakarta Andalasnews.com – Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkap perbedaan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat berbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung di kanal YouTube Mahfud MD Official, Selasa (23/9/2025).
Mahfud MD yang mengemban jabatan publik di masa kepemimpinan SBY dan Jokowi, memberikan pandangan terhadap keduanya.
Saat SBY menjabat Presiden dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014, Mahfud MD merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013.
Sementara saat Jokowi menjabat, Mahfud MD menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Mahfud MD menegaskan, yang harus dipegang adalah nilai demokrasi, baik dipimpin orang dengan berlatar militer maupun tidak.
“Pak SBY itu selalu tampak demokratis, apapun kemudian selalu konstitusional kan. Pokoknya mungkin dia punya kepentingan politik tertentu, tetapi tetap koridornya itu konstitusi,” ungkap Mahfud MD.
Mahfud mengatakan SBY sering mengajak diskusi, terutama mengenai sebuah rencana kebijakan apakah dibolehkan konstitusi atau tidak.
“Misalnya tentang isu-isu yang sedang hangat, biasanya Pak SBY itu bicara, dari konstitusi ini gimana kalau saya mengeluarkan jalan ini secara hukum bagaimana? Akibatnya secara politik gimana? Kalau politiknya begini, hukumnya nanti mau apa gitu,” ungkap Mahfud menirukan ucapan SBY.
Sementara itu Mahfud MD menilai Jokowi sering memberi ruang diskusi saat rapat kabinet.
“Kepemimpinan Pak Jokowi itu menurut saya masih lebih terbuka kalau rapat-rapat kabinet itu masih diskusi, masih tanya satu-satu.”
“Meskipun dia punya agenda tapi tetap dilewatkan prosedur-prosedur itu sehingga ada prosedur mendengar di dalam sidang itu, mendengar,” ungkapnya.
Jokowi kerap memberikan pengarahan di awal saat rapat dimulai.
“Ada yang mengawal sebelum mengeluarkan pernyataan lepas dari kita setuju atau tidak. Di situ saya melihat ada peran Pak Pratikno (mantan Mensesneg) dan Pak Luhut (mantan Menko Kemaritiman dan Investasi).”
“Sehingga diarahkan agar tidak terlanjur ke pinggir-ke pinggir, yang oleh sebab itu selama dia masih di atas dia kendalinya kuat kan terhadap situasi gitu,” ungkap Mahfud.
Mahfud MD kemudian melanjutkan pernyataannya, Indonesia membutuhkan orang seperti SBY.
“Pak SBY itu lebih banyak mengajak berdiskusi dan kemudian kembali ke prinsip konstitusi gitu. Sehingga membuka ruang dan bertanya kalau ada sesuatu.”
“Itu sering diskusi dengan Pak SBY. Saya kira ya kita perlu yang kayak gitu,” ungkap Mahfud MD.
Editor : MAR