Andalasnews.com Jakarta – Empat nama publik figur yang sempat menduduki kursi DPR resmi lengser dari jabatannya. Eko Patrio dan Uya Kuya mengajukan pengunduran diri, sementara Ahmad Sahroni diberhentikan dari keanggotaan DPR serta Nafa Urbach dicopot dari posisinya.
Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya gelombang protes masyarakat yang dalam beberapa hari terakhir menuntut perombakan besar di lembaga legislatif. Publik menyoroti maraknya kontroversi dan dugaan penyalahgunaan kewenangan di tubuh DPR, sehingga langkah cepat ini dipandang sebagai upaya meredam kemarahan.
Namun, pengamat politik menilai efek dari keputusan ini masih belum pasti. “Mundurnya beberapa nama bisa dianggap sebagai langkah awal akuntabilitas politik, tetapi pertanyaannya, apakah ini cukup menjawab krisis kepercayaan publik? Atau justru semakin mempertegas tuntutan agar DPR dibenahi secara menyeluruh?” kata seorang analis.
Di lapangan, respons masyarakat masih terbelah. Sebagian menganggap bahwa pengunduran diri ini membuktikan suara rakyat didengar, tetapi tidak sedikit pula yang menilai langkah tersebut hanya bersifat simbolis. “Kalau hanya empat orang, itu belum menyelesaikan masalah. Yang dipersoalkan rakyat adalah sistemnya, bukan individunya,” ujar salah satu mahasiswa di Jakarta.
Dengan kondisi tersebut, langkah DPR dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan arah situasi politik. Jika publik menilai keputusan ini sekadar formalitas, potensi eskalasi protes semakin terbuka.